Roket ke Bulan Artemis 1 NASA Bersiap Meluncur 18 Agustus
persiapan hingga peluncuran setidaknya 11 hari hingga peluncuran akhir 29 Agustus
Bulan kedatangan tamu lagi. Setelah 50 tahun lamanya manusia terakhir menginjakkan kaki di permukaan Bulan, kini NASA bersiap akan meluncurkan misi serupa Apollo pada akhir bulan ini, tepatnya pada 29 Agustus 2022.
Persiapan dimulai dari tanggal 18 Agustus, Roket SLS Artemis 1 akan menempuh perjalanan sekitar 4 mil (6,4 kilometer) dari Gedung Perakitan Kendaraan Kennedy Space Center ke Kompleks Peluncuran 39B di Florida, Amerika Serikat.
Misi bernama proyek luar angkasa Artemis 1 yang dikembangkan lebih dari satu dekade ini akan segera memasuki fase awal dimana peluncuran dilakukan sebagai uji coba keandalan sistem roket SLS sebagai peluncur dan wahana Orion sebagai pengorbit.
Artemis 1 dirancang untuk membawa instrumen sains yang diperlukan seperti Moon Orbiter dan peluncuran kali ini dilakukan tanpa awak.
Ilustrasi Orion Spacecraft, image credit : NASA
Seperti dilansir dari laman Space.com, tahap atas atau upper stage roket SLS bertugas mendorong dan melepaskan satelit khusus dan beberapa instrumen sains penting ke jalur orbit bulan.
Sementara wahana Orion yang direncanakan membawa awak akan menarget wilayah orbit retrograde bulan selama beberapa minggu. Lalu kembali lagi ke bumi dengan memanfaatkan bantuan gravitasi dari bulan.
Selama percobaan, Orion membawa kru "boneka" yang dipasangi sensor-sensor untuk mengambil data penting untuk memastikan tim inti dapat bekerja secara normal dan menjaga astronot tetap aman sepanjang perjalanan saat peluncuran berawak nantinya.
Direktur penerbangan NASA Rick LaBrode mengatakan, "Kami sampai pada titik paling jauh dari pesawat ruang angkasa manusia yang pernah ada, lebih jauh dari Apollo manapun dan kami akan menyiarkan dalam publik"
"When we get to the point where we're actually the furthest away that any human-rated spacecraft ever been, further than any of the Apollo vehicles went, we want to capture that in a public affairs event," —LaBrode, NASA Flight Director
Sebagai publikasi, ternyata Orion juga dilengkapi kamera selfie yang dapat mengambil foto panel suryanya. Dan disematkan teknologi transfer data berkapasitas tinggi dari luar angkasa, sehingga sangat memungkinkan kita dapat menyaksikan proses live streaming selama perjalanan wahana tersebut.
Alur perjalanan misi Artemis 1, image credit : NASA
Tonggak yang paling utama dari misi Artemis 1 adalah saat Orion memasuki atmosfer bumi dalam kecepatan tinggi.
Perjalanan pulang merupakan proses tersulit dalam misi ini, karena kecepatan yang begitu tinggi memerlukan penahan panas yang dapat bekerja prima selama bergesekan dengan atmosfer Bumi.
Proses yang dinamai "Earth Reentry" ini akan memasuki wilayah Samudra Pasifik dan berakhir di lepas pantai San Diego. Wahana Orion bermanuver untuk mendapatkan sudut orientasi pendaratan dengan tepat.
Setelah pendaratan, wahana tetap dihidupkan. Setidaknya selama dua jam untuk menjaga seberapa baik pendinginan bagi astronot sebelum dijemput oleh kapal angkatan laut amerika serikat.
Setelah misi Artemis 1 sukses, nantinya ada lanjutan yaitu Artemis 2 yang membawa kru berawak mengorbit bulan pada tahun 2024, dan misi Artemis 3 mendarat di permukaan bulan pada 2025.
Dengan ini maka Artemis 3 merupakan misi berawak pertama di bulan setelah Apollo 17 pada tahun 1972. Lebih dari setengah abad.
Komentar