Perbedaan IP Publik Static dan Dynamic
Ketika kita terhubung ke internet, ada satu IP address yang kita gunakan. IP ini mewakili perangkat komputer atau ponsel dan berbagai perangkat pintar lainnya.
IP address ini dinamakan IP Publik, untuk mengetahui IP publik kita dapat mengecek dengan tools online seperti my ip. Nantinya akan kelihatan IP address publik yang kita gunakan.
IP publik adalah IP address yang dialokasikan oleh internet service provider (ISP) kepada pelanggannya untuk digunakan sebagai IP jaringan global saat mengakses internet.
IP Public dibedakan menjadi
- IP Publik static — sifatnya tetap
- IP Public dynamic — sifatnya berubah-ubah
IP publik statik artinya IP address tersebut tidak berubah-ubah (static), sedangkan IP publik dynamic dapat berubah-ubah tergantung kekosongan IP address pada saat itu.
Untuk mendapatkan IP publik statik, ISP perlu melakukan permintaan ke
Indonesia Network Information Centre (IDNIC). Untuk wilayah Indonesia, sumber daya nomor internet (ASN Number) didaftarkan oleh
IDNIC, yang merupakan organisasi nirlaba, berbasis anggota. IDNIC mempunyai izin telekomunikasi dari Kominfo.
Bagaimanapun ISP memiliki keterbatasan jumlah IP statik yang dapat diberikan ke pelanggannya, oleh karena itu ISP biasanya memberlakukan aturan peminjaman IP secara dinamis.
Karena keterbatasan jumlah IP publik ini, ISP biasanya hanya akan mengalokasikan IP publik kepada perangkat yang aktif / terhubung ke internet, sementara perangkat yang sedang offline akan dicabut IP publiknya.
Itulah sebabnya ketika kita mematikan / merestart modem atau router IP publiknya selalu berubah.
Agar IP publik tidak berubah-ubah setiap saat, maka kita perlu berlangganan IP publik static. Biasanya untuk pelanggan rumahan seperti produk Indihome (Telkom), kita tidak dapat berlangganan IP publik static karena Telkom tidak menyediakannya.
Umumnya ISP menjual paket internet khusus untuk mendapatkan IP publik static, sebagai contohnya paket internet dedicated (bisnis), dan harganya cukup mahal.
Jika kita ingin membuat suatu server yang dapat diakses secara remote dari internet maka kita perlu berlangganan IP publik statis.
Cara lainnya bisa menggunakan teknik DDNS yaitu menautkan IP publik dynamic ke domain khusus.
DDNS atau Dynamic DNS adalah metode memperbarui nameserver secara otomatis dalam Sistem Nama Domain secara realtime
Nantinya DDNS ini akan merekam setiap perubahan IP yang terjadi, lalu mengupdate secara otomatis dengan domain yang ditautkan. Contoh ISP yang menggunakan layanan ini adalah Telkom Indihome DDNS, dan biaya layanannya terbilang cukup murah.
Ketika kita berlangganan internet, IP publik biasanya ditanamkan biasanya pada modem atau router. Agar perangkat-perangkat yang terhubung dibawahnya bisa ikut mengakses internet (mendapat IP publik yang sama).
Mengapa bisa sama ?
Ini disebabkan routing IP telah dikumpulkan / dikelompokkan pada satu segmentasi khusus. Ini dinamakan dengan IP Private, artinya sekelompok perangkat yang terhubung dibawah router bisa mengakses internet. Pengaturan ini dilakukan otomatis oleh router.
IP Private dapat berupa IP Class A, B, dan C, mengacu pada RFC 1918. Contoh alokasi untuk IPv4 Class A adalah 10.0.0.0 – 10.255.255.255, Class B adalah 172.16.0.0 – 172.31.255.255 dan Class C adalah 192.168.0.0 – 192.168.255.255
IP Private tidak bisa diakses langsung dari internet. Jika kita ingin perangkat dibawah router agar bisa diakses dari internet maka routernya harus mengaktifkan fitur Network Address Translation (NAT).
Beberapa perbedaan IP Public Static dan Dynamic adalah
- IP Public static tidak berubah-ubah sehingga sangat cocok digunakan kantor/bisnis yang membutuhkan koneksi global, seperti VPN antar kantor cabang, koneksi server perusahaan, remote CCTV online.
IP Public dynamic selalu berubah-ubah sehingga cocok digunakan untuk rumah/perorangan yang membutuhkan anonimitas tinggi, jika ingin mengubah IP address cukup melakukan restart/reboot router.
- IP Public static memiliki stabilitas yang baik, karena alokasi IP tetap sehingga tidak membutuhkan server DHCP khusus untuk menunggu sambungan. Berbeda dengan IP Public dynamic, masih memiliki resiko server DHCP mengalami error/hang.
- IP Public static harga layanannya lebih mahal, karena ISP perlu mengalokasikan IP khusus untuk pelanggan, sementara jumlah blok IP cukup terbatas. Sedangkan IP public dynamic biasanya gratis.
- IP Public static perlu dilakukan setup perangkatnya, misalnya router/komputer perlu disetting IP Address, sedangkan IP Public dynamic tidak perlu.
IP Public Static |
IP Public Dynamic |
IP global internet tetap |
IP global internet berubah-ubah |
cocok untuk kantor/bisnis |
cocok untuk rumah/perorangan |
stabilitas baik |
stabilitas kurang baik |
harga cukup mahal |
gratis (free) |
membutuhkan setup |
tidak membutuhkan setup |
anonimitas rendah |
anonimitas tinggi |
Komentar