Penyebab Sinyal Seluler Hilang Saat Listrik Padam
Masalah yang sering dialami saat listrik PLN padam adalah hilangnya sinyal seluler. Ini menyebabkan ponsel / smartphone tidak bisa akses internet maupun melakukan panggilan.
Apa yang menyebabkan hal ini bisa terjadi?
Tower BTS radio seluler, yang berbentuk gendang adalah wireless backhaul (backbone) dan berbentuk seperti lampu neon diatasnya adalah akses poin 3G/4G
Ponsel bekerja dengan memanfaatkan teknologi nirkabel (wireless). Saat ponsel beroperasi, maka ponsel akan berkomunikasi secara dua arah dengan radio pemancar yang jaraknya sekitar 0-3 kilometer dari kita.
Konektivitas ini menggunakan teknologi sinyal berbeda-beda, mulai dari 2G (Edge), 3G (HSDPA/WCDMA), 4G (LTE), sampai generasi terbaru saat ini 5G.
Jika kamu bepergian keluar rumah, coba perhatikan ada banyak tower seluler disekitarmu, ini dinamakan BTS (Base Transceiver Station). BTS inilah yang berperan penting sebagai alat komunikasi ponsel ke internet.
Tanpa adanya BTS sinyal telepon tidak akan ada, kamu tidak bisa menelepon, SMS dan melakukan panggilan.
Salah satu penyebab terbesar sinyal seluler hilang saat listrik padam adalah ketiadaan sumber daya listrik di BTS.
Memang BTS sebagian besar sudah dilengkapi dengan baterai cadangan yang mampu bertahan sekitar beberapa jam saat listrik padam, namun ada juga BTS yang belum dilengkapi baterai cadangan.
Sumber listrik BTS pada umumnya bersumber dari listrik PLN. Ketika listrik padam, maka baterai-baterai ini akan bekerja secara otomatis aktif menggantikan sumber listrik utama.
Adakalanya baterai-baterai ini juga mengalami penurunan performa sehingga hanya tahan beberapa menit saja. Tentu baterai ini perlu di-maintenance secara berkala agar sinyal seluler dapat lebih bertahan lebih lama.
Saat listrik padam di BTS, baterai akan otomatis bekerja menggantikan sumber listrik PLN. Namun jika ini tidak berhasil, maka satu-satunya cara adalah dengan mengirim generator listrik (genset) ke BTS yang terdampak.
Dengan adanya genset sebagai sumber listriknya, maka sinyal seluler akan kembali normal. Namun untuk mengirimkan genset ke remote area membutuhkan tenaga dan waktu ekstra.
Adapun kesulitan untuk mengirim genset ke area terdampak biasanya sebagai berikut
- Akses jalan yang sulit, medan yang berat dan jauh
- Kekurangan personil (terutama saat hari besar) – bisa diantisipasi dengan menempatkan petugas shift tambahan di site.
- Kekurangan mesin genset – terkadang mesin genset bisa kurang banyak dikarenakan luasnya area terdampak, misalnya tiba-tiba terjadi pemadaman listrik massal di daerah tertentu.
- Adanya pungutan liar (pungli) / oknum yang mengaku perangkat desa menyulitkan proses pemulihan daya cadangan.
- Hilangnya inventaris / aset baterai dan genset oleh oknum / orang tidak dikenal – ini adalah masalah klasik yang sering sekali ditemui di lapangan, Pencurian terkadang bisa terjadi karena umumnya BTS tidak terawasi oleh provider.
Pencurian baterai di BTS seringkali menjadi sumber penyebab hilangnya sinyal seluler saat listrik padam
Beberapa provider mengurangi kekuatan sinyal untuk mempertahankan durasi uptime sinyal seluler. Pengaturan ini berlangsung secara otomatis.
Akses poin pada BTS juga dapat mengalami
penurunan kualitas signal saat pengguna terlalu banyak. Penurunan energi ini disebut dengan
Atenuasi.
Sebagai contoh, pada daerah pusat perbelanjaan atau stadion, provider selalu menempatkan radio BTS seluler lebih banyak dengan jarak yang lebih rapat (berdekatan).
Ini bertujuan untuk memecah konsentrasi pengguna seluler agar tidak terpusat di satu titik saja. Jika di daerahmu hanya ada satu BTS seluler, bisa saja terjadi penumpukan pengguna sehingga kekuatan sinyal menurun.
Wireless backhaul (garis titik-titik) sebagai backbone jaringan nirkabel seluler | Trango
Bisa disebabkan karena terputusnya akses antar BTS. Perlu sobat ketahui bahwa setiap BTS juga memerlukan BTS lainnya, mereka saling bekerjasama seperti estafet untuk mengirimkan data seluler.
Ini disebut dengan tulang punggung (backbone). Jaringan backbone adalah saluran utama tempat distribusi jaringan dari yang lebih kecil, dikumpulkan lalu ditransmisikan pada satu jalur utama.
Sebagai contoh, ketika ada 50 sambungan seluler pada akses poin di BTS, maka mereka akan digabungkan ke satu jalur khusus (yang berkapasitas lebih besar) untuk ditransmisikan ke Internet Service Provider (ISP).
Sambungan backbone dapat berupa jaringan kabel seperti serat optik. Pada areal urban seperti kota besar, penggunaan nirkabel sebagai backbone lebih sedikit karena kapasitas transmisinya lebih kecil bila dibandingkan dengan jaringan kabel.
Jaringan backbone nirkabel antar BTS rata-rata hanya berkapasitas 200 Mbps – 500 Mbps perdetiknya, ini artinya satu tower BTS hanya dapat menyediakan 40 - 100 pengguna seluler dalam satu waktu.
Ketika jaringan backbone mengalami gangguan, maka kita tidak bisa melakukan panggilan atau akses internet walaupun sinyal tersedia.
Pada beberapa kasus, beberapa provider memang secara sengaja menghilangkan sinyal seluler ketika terjadi jaringan backbone agar tidak terjadi kebingungan di masyarakat.
Saat sinyal hilang, beberapa cara ini dapat dilakukan untuk mendapatkan sinyal kembali
- Pergi ke luar rumah – Sinyal seluler pada dasarnya akan berkurang kekuatannya saat berada kita berada di dalam rumah. Ini disebabkan sinyal seluler mengalami pengurangan kekuatan akibat adanya penghalang tembok / dinding.
- Berpindah ke lokasi lain – Saat terjadi sinyal hilang, coba berpindah ke lokasi lain semisal beberapa ratus meter untuk mendapatkan coverage dari BTS lainnya.
- Melakukan restart jaringan seluler pada ponsel – tidak perlu restart ponsel, cukup alihkan ponsel beberapa saat ke mode pesawat terbang (airplane mode), ini akan merestart koneksi seluler ponsel.
- Menunggu beberapa saat – Tidak ada yang suka menunggu, tapi tidak ada salahnya dilakukan sembari BTS dapat mendapatkan kembali dayanya.
- Hubungi Call Center provider – Coba hubungi call center provider melalui saluran yang ada. Jika tidak dapat menelepon coba hubungi media sosial (facebook atau twitter) atau website resmi provider tersebut.
Komentar