Jenis Jenis Kabel UTP Beserta Penjelasan Lengkap
Kabel jaringan komputer, atau sering disebut kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) adalah kabel berpilin tanpa pelindung yang terdiri atas 8 kabel utama membentuk 4 pasang pilinan (twist).
Sebuah kabel UTP terdiri atas 8 buah kabel tembaga kecil yang memiliki warna berbeda-beda. Tujuan kabel berpilin adalah untuk mengurangi efek crosstalk atau gangguan interferensi pada kabel yang berdampingan
Beberapa jenis kabel UTP saat ini terdiri atas beberapa jenis yang dibedakan menurut kategorinya. Kategori, atau CAT adalah standar internasional baku yang dijadikan acuan perbedaan jenis kabel.
Kabel UTP standar terdiri atas CAT 1, CAT 2, CAT 3 sampai CAT 8 merupakan kabel UTP yang distandarisasi menurut konsorsium teknologi ethernet.
Berikut adalah penjelasan dari jenis-jenis kabel UTP berdasarkan jenis kategorinya
Kabel Cat 1 atau level 1 pertama kali diperkenalkan oleh Anixter International, distributor kabel yang mulanya didesain untuk transmisi suara (voice).
Awal penggunaan pada sekitar tahun 1980 akhir oleh Apple Macintosh, kabel Cat 1 ini belum mencukupi untuk pemakaian data, sehingga kabel ini hanya digunakan untuk telepon saja.
Walaupun mulanya kabel Cat 1 tidak memiliki standar resmi, namun secara de facto nama Level 1 diberikan oleh Anixter International dan secara resmi standarisasi TIA/EIA-568 dimulai dari kabel Cat 3 keatas.
Kabel kategori 2 atau lebih dikenal Cat 2, adalah kabel yang didesain untuk telepon dan data. Frekuensi maksimum yang digunakan yaitu 4 MHz dengan kecepatan bandwidth maksimal pada 4 Mbit/detik.
Kabel Cat 2 memiliki 4 pasang kabel, menjadikan total keseluruhan ada 8 kabel. Kabel jenis ini juga belum mendapat standarisasi resmi dari TIA/EIA, namun secara de facto kabel ini diberi nama Level 2 dan pemakaiannya sangat lazim ditemu pada jaringan telepon dan komputer (ring network).
Kabel kategori 3 atau lebih dikenal Cat 3 atau station wire sudah mulai tidak digunakan lagi untuk suara (voice) dan penggunaannya semakin masif kearah data.
Walaupun mulanya didesain untuk dapat mengangkut data dengan kecepatan sampai 10 Mbit/detik, beberapa jaringan yang lebih modern dapat menjalankan kecepatan yang lebih cepat.
Di tahun 1990 mulai diperkenalkan dengan nama jaringan ethernet 10BASE-T. Dan sudah dapat mentransmisikan daya lewat kabel UTP atau lebih dikenal sebagai POE (Power Over Ethernet).
Kabel kategori 4 atau lebih dikenal sebagai kabel Cat 4 mengandng 8 kabel tembaga yang disusun berpilin menjadi 4 pasangan dan mendukung sinyal sampai dengan 20 MHz.
Kabel ini masih mendukung transmisi suara dan data sampai dengan kecepatan 16 Mbit per detik. Saat diluncurkan kabel ini mendukung jaringan 10BASE-T dan 100BASE-T4.
Tidak berumur panjang, jenis kabel ini kemudian digantikan oleh kabel kategori 5 atau Cat 5. Selanjutnya kabel ini tidak lagi digunakan untuk pemasangan baru dan ditinggalkan seiring kemunculan kabel Cat 5.
Kabel kategori 5 atau Cat 5 merupakan standar yang paling umum hingga saat ini. Dengan penambahan kualitas pada varian Cat 5e, kabel ini mampu dioperasikan pada sinyal 100 MHz.
Saat mulai diperkenalkan pada 2001, kabel ini lazim digunakan untuk komputer dan penggunaan data jaringan berukuran besar seperti stream video.
Kabel kategori 5 belum memiliki pelindung, hanya mengandalkan pilinan kabel yang didesain untuk mengurangi noise.
Standar spesifikasi mengacu pada ISO/IEC 11801, IEC 61156 dan EN 50173 yaitu memiliki kualitas campuran tembaga murni walaupun pada kenyataannya tidak sedikit produsen kabel memasukkan sedikit campuran lain kedalamnya.
Kabel kategori 5e menjawab tantangan ini, dan menjadi spesifikasi umum untuk meminimalisir crosstalk. Crosstalk merupakan semacam gangguan yang diakibatkan saling berdempetnya kabel didalam pelindung utama.
Walaupun kabel Cat 5e belum mendapatkan sertifikasi khusus, namun penggunaannya telah mematikan produksi kabel Cat 5, sehingga menjadi ditinggalkan pada tahun 2001 dan penggunaannya semakin masif dibandingkan kabel Cat 5.
Kabel Cat 5 digunakan sebagai jaringan data dan mendukung hingga 1000BASE-T atau gigabit ethernet, dimana data yang ditransmisikan menggunakan keseluruhan 8 kabel atau 4 pasang, sehingga sanggup membawa data hingga 1 GBit per detik.
Kabel kategori 6 atau Cat 6 merupakan standar yang terbilang masih cukup baru, dan memiliki spesifikasi yang lebih ketat, dimana harus dapat memenuhi performa sinyal sampai dengan 250 MHz yang jika dibandingkan dengan Cat 5 dan Cat 5e yang hanya mampu 100 MHz saja.
Walaupun kabel UTP Cat 6 hanya memiliki panjang maksimum 55 meter saja saat digunakan pada jaringan 10GBASE-T, namun kabel kategori 6A juga mulai diperkenalkan dengan karakteristik frekuensi 500 MHz dengan kabel yang lebih panjang.
Kabel Cat 6A memiliki kemampuan mitigasi crosstalk yang sangat baik agar bisa dijalankan pada panjang lebih dari 55 meter hingga 100 meter jika dibandingkan pendahulunya.
Berbeda dari sebelumnya mulai dari Cat 6, jack dan konektor harus memenuhi spesifikasi Cat 6, tidak bisa menggunakan jack dan konektor versi sebelumnya. Ini bertujuan agar standar bisa terpenuhi.
Kabel Cat 6 haruslah terbuat dari tembaga yang murni, namun tampaknya beberapa produsen juga tetap ada yang mengeluarkan kabel Cat 6 yang memakai tembaga campuran sehingga pada beberapa kasus, spesifikasi standar Cat 6 menjadi sulit tercapai.
Sejak kabel Cat 6 mulai diperkenalkan, beberapa pabrikan berlomba-lomba mulai mengeluarkan kabel Cat6e, dengan alasan "peningkatan kualitas", namun Cat 6e tidaklah diakui sebagai standar resmi yang diakui TIA (Telecommunications Industry Association Standard)
Kabel kategori 7 atau Cat 7 adalah kabel yang didesain dapat dilewatkan bandwidth sebesar 10 Gbps dengan standar panjang kabel tidak melebihi 100 meter.
Jenis kabel ini dapat kompatibel dengan kabel kategori 5e (Cat 5e) dan kategori 6 (Cat 6), namun dengan spesifikasi noise lebih ketat.
Kabel ini dirancang mengurangi crosstalk seminimal mungkin. Dengan menerapkan pembungkus khusus pada tiap pasangan kabel. Berbeda dengan versi sebelumnya yang menerapkan insulasi hanya pada bagian terluarnya.
Jika U pada UTP adalah unshielded atau tak berpelindung, maka kabel Cat 7 tidak lagi dikatakan sebagai kabel UTP Cat 7, melainkan SFTP yang artinya shielded atau berpelindung.
SFTP atau shielded foil twisted pair adalah kabel jaringan yang dilindungi oleh alumunium foil guna meminimalisir crosstalk.
Frekuensi transmisi pada kabel kategori 7 (Cat 7) mencapai 600MHz maksimum, lebih tinggi dibandingkan sebelumnya dan memiliki kepala tipe 8P8C atau lebih dikenal "RJ-45"
Namun sampai saat ini kabel kategori 7 belum mendapat sertifikasi khusus oleh TIA/EIA, begitu pula kabel jenis kategori 7A.
Kabel kategori 7A memiliki perbedaan, yaitu dirancang untuk mendukung teknologi selanjutnya yang direncanakan dapat membawa data sebesar 40 – 100 gigabit per detik.
Dimana kecepatan 40 gigabit per detik dapat dihasilkan pada kabel 50 meter, dan 100 gigabit perdetik pada kabel 15 meter (lebih pendek).
Kabel kategori 8 atau Cat 8 adalah kabel yang bekerja pada frekuensi lebih tinggi yakni 2000 MHz pada jarak yang sangat pendek, yaitu 30 sampai 36 meter.
Kabel ini diharapkan dapat bekerja pada kecepatan diatas 10 Gigabit perdetik. Namun masih tergantung jenis konektor agar kecepatan tertingginya dapat tercapai
Kabel kategori 8 didesain dapat kompatibel dengan kategori 7A.
Karena karakteristik kabel kategori 8 sangat pendek, ia didesain untuk penggunaan pada datacenter, dimana jarak antar switch dan server sangat pendek.
Kabel ini tidak diperuntukkan untuk penggunaan kabel umum seperti sekolah atau kantor.
Komentar