Starship Landing Nominal! SpaceX Berhasil Daratkan SN15 Tanpa Ledakan
Sempat mengalami beberapa kali penundaan, Starship SN15 meluncur hari ini 6 Mei 2021 di fasilitas peluncuran SpaceX di Starbase, Boca Chica, Texas.
Roket yang dinantikan peluncurannya oleh hampir seluruh pegiat roket di seluruh dunia itu sukses mendarat untuk pertama kalinya. Sebelumnya roket setinggi 50 meter itu, belum pernah berhasil mendarat tanpa diakhiri ledakan.
Starship SN15 (Serial Number 15) merupakan roket seri lanjutan yang telah di improvisasi dari generasi sebelumnya. Roket sebelumnya SN11 gagal melakukan pendaratan dan meledak pada 31 Maret 2021 lalu.
Roket yang bernilai 3 triliun rupiah perbuahnya ini telah diluncurkan beberapa kali, mulai dari SN8, SN9, SN10, SN11 dan yang terbaru SN15. Dengan ini total roket Starship yang telah diluncurkan sebanyak 5 roket, termasuk SN15
Starship SN15 sesaat sebelum diluncurkan pada hari Kamis 6 Mei 2021, Boca Chica Texas | SpaceX
Elon Musk, CEO di SpaceX sebelumnya mengumumkan pada akun Twitter pribadinya bahwa roket Starship SN15 telah diimprovisasi secara signifikan.
Setidaknya ada sekitar 200 perubahan desain fundamental yang telah diimprovisasi. Salah satunya mulai dari desain flap, mekanisme tangki pada hud nosecone, kaki pendaratan, thermal tiles, dan banyak lagi.
Starship SN12, SN13, dan SN14 telah dihancurkan dan di scrap ulang karena desainnya yang sudah outdated sehingga setelah pengujian terbang (test flight) SN11 langsung lompat menuju purwarupa SN15 yang lebih canggih.
Musk juga mengatakan improvisasi juga tengah dilakukan pada mesin raptor engineyg menenagai Starship. Kali ini berfokus pada tangki bertekanan agar mesin raptor bisa reignite agar Starship tidak mengalami kehilangan daya angkat sewaktu pendaratan.
Pengujian terbang Starship SN15 hari ini ukir prestasi baru SpaceX. Ini merupakan pendaratan roket terbesar sepenjang sejarah yang pernah diciptakan manusia.
Starship adalah roket yang memiliki berat sekitar 5000 ton dan mampu angkut 150 ton muatan ke orbit bumi.
"We are down! The Starship has landed!"
"Kita telah turun, Starship telah mendarat," kata John Insprucker, insinyur integrasi utama SpaceX, saat siaran langsung di kanal SpaceX. Dia tampak antusias.
Pengujian terbang tak berawak hari ini juga bertepatan dengan peringatan 60 tahun penerbangan luar angkasa berawak pertama Amerika Serikat.
Saat itu, tepat pada hari ini astronot NASA Alan Shepherd sukses lakukan tamasya ke suborbital bumi. Ini menjadikan Alan sebagai misi astronot berawak pertama Amerika Serikat.
Roket Starship SN15 merupakan roket yang terdiri dari baja tahan karat (stainless steel) yang diklaim mampu bawa manusia pulang-pergi ke dan dari planet Mars.
Uji terbang yang dilakukan hari ini bertujuan untuk menguji kemampuan manuver terjun "belly flop".
Penerjunan ini melibatkan badan roket terjun secara horizontal untuk melakukan "pengereman" di udara, lalu bertukar posisi ke horizontal saat akan menyentuh tanah.
Mesin raptor sedang lakukan gimballing untuk dapatkan lokasi pendaratan yang akurat | NASASpaceFlight
Cara ini dianggap mampu beradaptasi dengan kondisi lingkungan di planet Mars. Penggunaan bahan bakar metana juga dinilai sangat cocok dengan kondisi planet yang kaya akan gas metana.
Nantinya gas metana dan oksigen akan diproduksi secara mandiri oleh "calon-calon" penjelajah Mars di masa depan.
Saat roket Starship SN15 meluncur, situasi tampak berkabut sehingga tampak menyulitkan pandangan.
Secara visual pandangan cukup mengganggu aktifitas para fotografer amatir yang mencoba mengambil gambar dan video peluncuran.
Karena pengaruh cuaca, layar streaming di kanal SpaceX juga tampak beku atau "freeze" selama beberapa detik sebelum roket menyentuh tanah.
Satu hal yang cukup menarik, mesin raptor yang berfungsi saat pendaratan agak berbeda dari sebelumnya. Kali ini SN15 hanya mengaktifkan 2 mesin dari 3 mesin yang ada.
Lalu kaki pendaratan (landing legs)tampak berfungsi dengan baik, Tampak kaki pendaratan masih terbilang cukup lemah. Namun sudah lebih baik dari Starship seri sebelumnya.
Untungnya api berhasil di padamkan | Credit : SpaceX
Saat touchdown, Starship SN15 tampak mengeluarkan api dari bagian bawah roket. Ini merupakan sisa oksigen (excess LOX) yang terbakar. Namun api berhasil dipadamkan hanya beberapa menit setelah peluncuran selesai.
SpaceX berusaha kembangkan Starship dengan tujuan pengiriman kargo dan perjalanan berawak ke bulan, Mars dan tujuan jauh lainnya.
Ilustrasi Super Heavy (1st stage) dan Starship (2nd stage) | SpaceX
Roket ini terdiri atas 2 bagian, keduanya dirancang dapat digunakan kembali (fully reusable) dengan cepat.
Untuk tingkat pertama (bagian bawah), SpaceX akan mengusung roket booster Super Heavy. Dan tingkat kedua (bagian atasnya) Starship. Super Heavy dengan kode BN dan Starship dengan kode SN.
Proyek ini masih purwarupa (prototype) dan setiap misi dilakukan pengujian dengan tanpa awak. Direncanakan proyek akan rampung sepenuhnya pada akhir 2021 atau awal 2022.
Ilustrasi Super Heavy dan Starship lakukan Stage Separation di Orbit | Space
Peluncuran awal akan menargetkan orbit bumi pada 2022 dan beroperasi penuh setidaknya pada pertengahan tahun 2023, kata Musk.
Roket Super Heavy akan memiliki sekitar 30 mesin raptor dan Starship akan memiliki enam mesin raptor. Yang mana mesin-mesin ini adalah mesin andalan generasi terbaru yang dikembangkan langsung dengan teknologi SpaceX.
Komentar