Apa itu Attenuation Pada Jaringan Komputer
Attenuation adalah suatu kondisi terjadinya pelemahan sinyal elektromagnetik / radiasi yang diakibatkan semakin jauh jarak tempuh yang dilaluinya.
Pada jaringan komputer Attenuation (redaman) bisa diartikan pelemahan signal yang dihasilkan oleh akses poin yang terjadi disebabkan faktor jarak yang semakin panjang.
Kondisi ini terjadi secara alamiah, yang disebabkan adanya hambatan-hambatan yang ada pada medium rambatannya. Ini dapat membuat koneksi internet dapat terputus sambung jika nilai attenuation (redaman) terlampau tinggi
Apa saja jenis-jenis attenuation yang sering ditemui pada jaringan komputer? Mari kita bahas satu per-satu
Kabel UTP memiliki komponen utama tembaga sebagai medium rambatan sinyal elektromagnetik. Ketika sinyal dikirimkan oleh modem / akses poin menuju station pasti ada pengurangan kekuatan sinyal.
Itulah sebabnya kabel UTP memiliki batas panjang maksimum sekitar 135 meter agar tetap berfungsi normal sebelum kehilangan sinyalnya (packet loss).
Pada switch atau akses poin biasa, tidak ada indikator yang menunjukkan berapa besar nilai attenuation (redaman), sehingga terkadang kita sulit menentukan seberapa panjang kemampuan maksimum kabel.
Namun beberapa jenis modem yang menggunakan kabel jenis RJ-11 (kabel line telepon) dapat mengukur nilai attenuation ini.
Attenuation diukur dengan menggunakan satuan desibel (dB) dan nilai attenuation selalu bernilai negatif, karena ia adalah kondisi pelemahan. Berbanding terbalik dengan penguatan (Gain) yang bernilai positif.
Pelemahan sinyal pada kabel UTP selalu berbanding lurus dengan panjang kabel, jika panjang kabel digandakan maka nilai attennuation juga akan meningkat sebesar dua kali lipat juga.
Jenis kabel dan kualitas kabel turut serta memengaruhi nilai attenuation, beberapa kabel UTP terbaik memiliki campuran tembaga murni sehingga pelemahan attenuation dapat lebih minimal. Nilai attenuation yang paling baik adalah mendekati nol.
Attenuation juga terjadi pada sinyal elektromagnetik yang dipancarkan lewat udara. Itulah sebabnya jaringan wifi yang kita gunakan sehari-hari di ponsel hanya dapat bekerja beberapa puluh meter saja.
Udara sebagai medium rambatan akan mengurangi kekuatan sinyal, terlebih saat kondisi hujan dimana kerapatan udara dan air turut melemahkan pancaran sinyal wifi.
Hal ini juga berlaku dengan sinyal wireless lainnya seperti sinyal seluler (3G dan 4G).
Perangkat akses poin jaringan nirkabel (wireless) yang umum seperti 2.4 GHz dan 5 GHz umumnya memiliki indikator untuk melihat seberapa besar nilai attenuation.
Nilai attenuation ini bisa dilihat dari sisi backend akses poin dan diukur dengan satuan desibel (dB).
Perlu diperhatikan, beberapa perangkat mungkin menampilkan satuan dBm. Ini sebenarnya sama saja, perbedaannya dBm merupakan satuan daya (bisa bernilai positif atau negatif) dengan skala logaritmik 1000.
Konversi antara dB dan dBm dapat diperoleh dengan menambahkan atau mengurangi 10log (1000) atau 30. Jika attenuation pada tampilan radio sebesar -30 dBm berarti nilainya adalah -1000 mW(miliwatt) atau -1 Watt
Terkadang beberapa radio menampilkan attenuation sebagai noise floor, itu sama saja
dBm atau dBmW (desibel-miliwatt) adalah satuan tingkat yang digunakan untuk menunjukkan bahwa gain / attenuation dinyatakan dalam desibel (dB) dengan mengacu pada satu miliwatt (mW).
Ingat kembali jika gain nilainya positif dan attenuation bernilai negatif.
Attenuation (redaman) juga terjadi pada kabel serat optik. Medium serat optik yang berupa kaca atau plastik juga dapat melemahkan kekuatan sinyal cahaya (partikel foton) yang melewatinya.
Ini terjadi karena absorpsi dan scattering pada kabel serat optik sehingga energi untuk merambat akan berkurang sehingga daya jangkaunya akan turut berkurang.
Attenuation pada perangkat serat optik umumnya ditunjukkan dengan satuan dBm, sama seperti pada jaringan wireless. Skala ini bukan satuan internasional yang baku, namun digunakan secara luas pada perangkat-perangkat jaringan komputer karena meringkaskan perhitungan pada tampilan di mesin.
Sebagai contoh pengukuran kabel single mode untuk jaringan single mode yang baik di kisaran -20 / -30 dBm untuk jaringan lokal (sekitar 10-20 meter). Semakin panjang kabel akan meningkatkan attenuation.
Nilai paling baik semakin mendekati nol. Jika nilai attenuation terlalu besar maka diperlukan repeater untuk memperbesar gain. Cara ini diperlukan untuk menambah jarak tempuh kabel serat optik.
Karena berkurangnya daya, attenuation merupakan kerugian pada jaringan yang tidak dapat terelakkan.
Namun attenuation dapat diminimalisir dengan penggunaan bahan kabel yang tepat, penerapan yang baik dan tahu batas maksimum kemampuan perangkat kapan harus menggunakan repeater.
Komentar
Purwantoro
24 Juni 2021 | 21:43:20Informasi yg sangat mengedukasi. Perbanyak artikel sejenis min, semangat terus memberi wawasan2 baru ke para pembaca
admin@semangkablog
24 Juni 2021 | 23:56:59terima kasih atas apresiasinya 🙏