Apa Itu Tojok Sawit, Jenis-jenis dan Kegunaannya
Dalam pemanenan kelapa sawit diperlukan alat untuk mengangkut tandan segar kelapa sawit. Tojok sawit merupakan alat yang sangat penting untuk memudahkan proses pemindahan buah kelapa sawit ke truk pengangkut.
Menggunakan alat-alat yang tepat dalam pekerjaan kelapa sawit akan memudahkan dan mempercepat proses pengangkutan. Apa itu tojok sawit, bagaimana bentuk dan jenis serta penggunaanya mari kita bahas lebih lanjut.
Tojok sawit adalah alat yang terbuat dari pipa besi berongga yang ditajamkan (berbentuk runcing seperti tombak) dengan panjang sekitar 100 cm dan memiliki pegangan (handle grip) berbentuk huruf "T"
Tojok sawit sendiri memiliki berat sekitar 1 kilogram, berdiameter 25 mm, sehingga cukup ringan di genggaman, terkadang terbuat dari material stainless steel sehingga lebih tahan karat.
Tojok sawit bermaterial baik tidak mudah melengkung saat digunakan untuk mengangkut tandan sawit dengan bobot 40-50 kilogram.
Fungsi utama tojok sawit adalah untuk menusuk / menombak tandan kelapa sawit. Ketika sudah tertusuk maka buah akan melekat pada ujung tojok sehingga buah dapat dilemparkan ke atas truk.
Mengapa pengangkut menggunakan tojok adalah karena buah kelapa sawit memiliki duri-duri tajam sehingga tidak bisa langsung diangkat dengan menggunakan tangan kosong.
Pengangkut sawit pada umumnya menusuk, mengangkat, mengayunkan tojok sambil mendorong ke atas, nantinya buah akan terlempar dan terlepas sendiri dari tojoknya.
Teknik pengangkutan dengan tojok sawit perlu dilatih beberapa kali agar terbiasa/mahir. Dengan menggunakan tojok sawit, proses pengangkutan buah menjadi lebih cepat dan lebih aman.
Apa saja jenis-jenis tojok sawit?
Tojok sawit dengan bentuk pegangan berbentuk huruf T — ini adalah bentuk yang paling umum dan favorit digunakan untuk mengangkut buah sawit.
Dengan menggunakan bentuk ini, pengangkut dapat dengan leluasa memutar tojok dan buah sesuai dengan keinginan, sehingga lebih bebas.
Tojok jenis ini paling umum dan banyak diminati di kalangan pengangkut sawit karena pegangannya yang senyawa dan kokoh sehingga tidak bisa melengkung.
Disamping itu daya cengkeram pada sela-sela jari lebih banyak membuat tidak mudah terlepas
Kekurangan tojok ini adalah, karena berbentuk huruf T maka penggunaan dalam jangka panjang dan lama akan menimbulkan sakit pada sela-sela jari tangan.
Jadi disarankan untuk selalu memakai sarung tangan berbahan kain/wool agar tangan tidak mudah cedera/tergesek saat mengangkut tandan sawit.
Tojok sawit dengan bentuk pegangan berbentuk huruf D atau segitiga — adalah tojok jenis kedua yang juga cukup banyak diminati di kalangan pengangkut sawit.
Dengan memilih tojok berpegangan segitiga ini, jari-jari lebih terlindung dari buah sawit seandainya buah tidak sengaja terlepas/jatuh dari pegangan.
Beberapa pengangkut lebih menyukai jenis tojok ini karena tidak membuat sakit di sela-sela jari tangan. Dan tojok ini disimpan pada gantungan ketika tidak sedang digunakan.
Kekurangan tojok ini adalah terkadang pegangan terasa lebih licin ketika berkeringat, sehingga perlu senantiasa menggunakan sarung tangan berbahan kain atau wool agar pegangan lebih mantap.
Tojok sawit dengan bentuk ujung gancu — jenis tojok ini berbentuk melengkung (sabit) pada ujung runcingnya, pegangan / handle-nya umumnya berbentuk huruf T.
Tojok jenis ini tidak terlalu panjang, hanya sekitar 40-50 sentimeter, terkadang tidak memiliki handle berbentuk huruf T, namun memiliki pegangan biasa.
Biasanya tojok jenis ini digunakan biasanya untuk menggeser atau menyusun buah kelapa sawit di bak truk.
Kelebihan tojok ini adalah dapat diayun secara menyamping (seperti menyendok), sehingga bisa digunakan untuk menarik tandan sawit.
Profesi pengangkut tandan kelapa sawit merupakan pekerjaan yang membutuhkan stamina prima, karena mengangkat buah sawit yang beratnya puluhan kilogram dalam jumlah yang banyak tentu cukup melelahkan.
Sebaiknya selalu gunakan selalu sarung tangan atau handuk pada tangan kiri agar saat memegang tojok tidak terasa licin akibat keringat. Sarung tangan dapat membantu agar telapak tangan tidak tergesek dan kapalan sehingga menyebabkan luka.
Senantiasa gunakan sepatu dan helm saat mengangkut dengan menggunakan tojok untuk mencegah terjadinya cedera akibat kemungkinan kecelakaan kerja, seperti misalnya tertusuk duri di kaki atau tertimpa buah brondolan.
Proses tusuk, angkat, lempar, secara berulang-ulang juga dapat menyebabkan keluhan rasa sakit pada beberapa bagian tubuh, terutama pundak, lengan, dan lutut.
Gunakan tojok sawit yang ideal berat dan panjangnya sesuai postur tubuh untuk meminimalisir efek keluhan muskuloskeletal seperti tulang punggung berpostur membungkuk karena menerima beban statis secara berulang dalam waktu yang lama.
Komentar