Istilah dan bahan yang biasa digunakan dalam industri pengecoran logam
Dalam industri pengecoran logam ada beberapa bahan yang umumnya tidak banyak diketahui oleh orang kebanyakan, misalnya seperti istilah Cast Iron, Pig Iron, Casting, Busheling dan sebagainya. Terkadang tidak ada bahasa indonesia yang cocok digunakan untuk istilah ini, karena itu disini kami akan menjelaskan secara gamblang dan mudah dimengerti bagi awam.
Berikut ini adalah penjelasan dan definisi dari istilah-istilah tersebut dan nama-nama produk yang digunakan dalam industri pengecoran logam.
Busheling, atau busheling scrap adalah logam / metal yang didapat dari sisa sisa dari klip lembaran dan stempel dari produksi logam. Istilah ini muncul dari praktik mengumpulkan logam pada pengikat ember kayu selama Perang Dunia II. Dalam pengerjaan besi, busheling adalah proses memanaskan skrap besi dan membentuknya menjadi balok-balok padat berbentuk kubus.
Dalam industri yang melibatkan pengolahan logam, busheling digunakan sebagai material dasar untuk pembuatan produk logam baru dengan cara memanaskan busheling didalam tungku pengecoran logam.
Busheling juga dapat dihasilkan dari hasil pencacahan bodi mobil yang dipotong-potong lalu di tekan hingga menjadi berbentuk kubus berukuran 25 sampai 65 sentimeter. Ini dinamakan dengan busheling scrap auto, yang artinya busheling dari hasil otomotif.
Pig iron merupakan produk besi kasar dari industri besi dalam produksi baja, juga dikenal sebagai besi mentah yang diperoleh dengan peleburan bijih besi dalam tungku pengecoran. Pig iron memiliki kandungan karbon yang tinggi sekitar 3,8-4,7%, bersama dengan silika dan konstituen lainnya, yang membuatnya sangat rapuh dan tidak berguna langsung sebagai bahan kecuali untuk aplikasi yang terbatas. Bentuk tradisional cetakan yang digunakan untuk pig iron ingot adalah berbentuk persegi panjang berukuran 25 sentimeter.
Kokas atau cokes adalah material yang digunakan sebagai bahan bakar berkadar karbon tinggi dan berkadar pengotor rendah, yang dibuat dengan cara memanaskan batu bara muda tanpa udara dan dipadatkan.
Kokas merupakan material pendukung pengecoran logam yang sangat penting, dibutuhkan antara 15 17 persen dari logam cair pada proses pengecoran logam dan menempati urutan kedua dalam biaya operasi.
Bentonite foundry adalah material berbentuk tepung halus yang dibuat dari tanah liat yang telah dimurnikan dan dihaluskan sehingga memiliki kemampuan adsorpsi yang tinggi. Bentonite foundry digunakan sebagai bahan pengikat yang membentuk kerangka struktural di pada proses pengecoran dalam cetakan produksi. Salah satu merk bentonite yang cukup terkenal adalah Bentonite Indobent
Castables adalah semen cor tahan api yang berfungsi seperti bata tahan api yaitu sebagai material penahan panas pada ruang bakar. Ini biasanya digunakan sebagai pelindung dan peredam didalam proses peleburan besi.
Produk castables yang baik adalah beralumina tinggi dengan konten Alumina dari 45% - 95% yang tahan beroperasi pada suhu 1400 ° C hingga 1800 ° C.
Memiliki kekuatan dan tingkat PCE yang tinggi, ketahananan terhadap abrasi yang tinggi, dan memiliki keunikan tingkat pengotoran yang rendah.
Carburizer adalah material karbon yang dibutuhkan dalam proses karburisasi, material ini digunakan dalam proses pemanasan di mana besi atau baja menyerap karbon sementara logam dipanaskan dengan adanya bahan bantalan karbon, seperti arang atau karbon monoksida. Tujuannya adalah untuk membuat logam lebih keras.
Ferro silicon magnesium (FeSiMg) adalah bahan utama yang dibutuhkan dalam proses pembuatan alloy, metal, baja, dan bahan besi yang bisa dicampurkan dengan bahan lain dengan formulasi tertentu sesuai spesifikasi kekerasan produk akhir. Bentuknya seperti bongkahan batuan besi mentah yang akan dilebur pada tungku peleburan.
Inoculant atau inokulan adalah tambahan dalam proses besi tuang cair untuk memberikan karakteristik terbaik dan konsisten pada pengecoran akhir. Material ini digunakan untuk mengontrol struktur matriks dan menghindari cacat pengecoran.
Beberapa merk/jenis inokulan yang umum seperti Inoculant Supanoc, Inoculant SB5, Inoculant SRF 75, Inoculant Snam Hi Bacal©. Material inokulan umumnya terbuat dari Bahan inokulasi atau inokulan merupakan partikel-partikel padat ataupun unsur-unsur yang segera bersenyawa dengan O2 serta membentuk partikel padat yang dibubuhkan kedalam cairan.
Partikel-partikel ini segera akan berfungsi sebagai inti pada pertumbuhan baik grafit lamelar ataupun grafit bulat. Unsur-unsur pembentuk partikel ini dicampurkan dalam bahan pembawanya yaitu grafit (graphite based inoculants), ferrosilicon (FeSi based inoculants) atau calcium silicide (CaSi based inoculants). Bahan inokulan yang popular saat ini adalah FeSi based inoculants dengan kandungan unsur antara lain Al, Ba, Ca, Sr dan Zr.
Pada umumnya bahan-bahan diatas di impor dari berbagai negara dan salah satu supplier retail yang menjualnya di Indonesia adalah PT. Metloy Sejahtera Abadi yang berlokasi di Bekasi. Jika kamu berencana untuk membeli bahan-bahan tersebut bisa contact melalui website Metloysa
Terima kasih telah membaca, semoga artikel ini membantu kamu yah
Komentar