Detik detik meledaknya Roket SpaceX SN9 milik Elon Musk
The moments before Elon Musk SpaceX SN9 rocket exploded
Hari ini 3 Februari 2021, roket SpaceX milik Elon Musk Serial Number 9 (SN9) yang meluncur saat uji terbang 10 km dari fasilitas peluncuran roket SpaceX di Boca Chica, Texas, Amerika Serikat berakhir dengan dramatis.
Roket tersebut meledak ketika gagal melakukan pendaratan selepas aksi terjun bebas (Belly flop). Roket prototipe senilai US$216 juta dollar atau setara dengan 3 triliun rupiah itu kandas setelah menabrak pad pendaratan karena salah satu mesinnya gagal dihidupkan pada detik-detik akhir pendaratan.
2 hari sebelumnya pihak dari otoritas penerbangan FAA (Federal Aviation Administration) di Amerika Serikat sempat menangguhkan penerbangan roket SN9. Menurut FAA penundaan ini ditengarai akibat SpaceX belum memenuhi spesifikasi teknis dari perubahan/modifikasi komponen roket pada prototipe SN9.
Elon Musk sempat kecewa dengan keputusan ini namun akhirnya FAA dengan cepat merespon bahwa ini hanya prosedur keselamatan standar yang harus dituruti semua penerbangan dan peluncuran roket. FAA merilis dokumen izin terbang sehari kemudian dan SN9 diperbolehkan untuk meluncur.
Saat ini FAA sedang menginvestigasi lebih lanjut mengenai masalah ini dan penyelidikan masih dalam tahap pencarian akar masalah apa yang menyebabkan meledaknya roket.
"Meskipun ini adalah uji terbang tanpa awak, penyelidikan akan mengidentifikasi akar penyebab kecelakaan hari ini untuk lebih meningkatkan keselamatan seiring dengan berkembangnya program,". Seorang juru bicara FAA menambahkan.
Melansir dari video rekaman di kanal resmi youtube Spacex, roket menunjukkan kegagalan saat saat berusaha untuk kembali stabil ke landasan pendaratan, roket tampak miring dan mendarat dengan keras saat jatuh ke permukaan landasan.
"Kami melakukan penerbangan hebat lagi hingga titik ketinggian puncak 10 kilometer, kami mendemonstrasikan kemampuan untuk mentransisikan mesin ke tangki propelan pendaratan ... Kami hanya harus sedikit bekerja lagi untuk membuat pendaratan itu berhasil,"
“Dan sebagai pengingat, ini adalah uji terbang yang kedua kalinya, kami telah menerbangkan Starship dalam konfigurasi ini. Kami punya banyak data. "
Demikan kata insinyur SpaceX John Insprucker saat streaming langsung selama 15 menit dari peluncuran. Ledakan terjadi sekitar 12 menit dan 50 detik saat stream berlangsung. Dampak pendaratan ini membuat ledakan besar dan menghasilkan awan besar debu dan asap ke angkasa.
"Kami akan kembali dengan Starship lain dalam waktu dekat", tambah Insprucker.
Sementara itu menurut pengamat roket dan YouTuber Scott Manley, ada salah satu mesin Raptor yang tidak menyala dan SN9 tidak menghasilkan daya dorong yang cukup untuk memperlambat. Manley men-tweet klip dari gagalnya penyalaan mesin roket, dia mengatakan
Watch the debris leaving the engine, probably not all the thrust going out the nozzle. pic.twitter.com/xbEgR17fsa
Roket setinggi 165 kaki (50 meter) ini tampak terbang dengan baik, lepas landas pada pukul 14:25 waktu Texas setempat. Roket ini akan menempuh ketinggian 10 kilometer dari permukaan bumi.
Roket prototipe yang memiliki mesin berjenis Raptor ini berhasil mematikan mesinnya secara berurutan sesuai seperti yang direncanakan, tampak tidak ada masalah yang berarti saat roket melakukan pembalikan arah dari posisi vertikal ke horizontal.
Roket berkomposisi baja tahan karat ini kemudian melakukan manuver terjun bebas (Belly Flop) dan jatuh secara terukur di ke tempat pendaratan yang tak jauh dari lokasi peluncuran semula.
Saat akan mendarat roket akan melakukan manuver rolling dari posisi horizontal ke vertikal. Namun roket SN9 tidak berhasil memperlambat dirinya sendiri ke posisi vertikal untuk mendarat. Roket tampak miring dan menghantam lokasi touchdown dengan keras sekitar 6,5 menit setelah lepas landas, meledak mengeluarkan api dahsyat seperti pendahulunya prototipe SN8 yang berjenis mesin sama, pada 9 Desember 2020 lalu.
Ini tampak sedikit berbeda dengan pendahulunya prototipe SN8, karena SN8 mampu membalikkan dirinya ke posisi vertikal, sedangkan SN9 tidak sepenuhnya sempurna hanya membentuk posisi miring (diagonal) karena mesin keduanya tidak berhasil menyala saat mendarat.
Pada peluncuran sebelumnya, SN8 ditengarai memiliki kendala tekanan pada ruang bakar. Metana (CH4) yang ada pada tangki tidak dapat tersalurkan dengan baik ke mesin Raptor sehingga terjadi pembakaran tidak sempurna, mesin dapat menyala namun ini menyebabkan kegagalan mesin. Berbeda dengan SN9 yang sama sekali gagal menghidupkan mesin Raptor.
Namun SpaceX masih memiliki prototipe lanjutan yaitu SN10, SN11, SN12, SN13, SN14 dan SN15 untuk diuji. Ini akan menjadi objek pengujian yang menarik untuk disaksikan. SpaceX sendiri memiliki jadwal yang cukup padat, mengingat target SpaceX pada akhir 2021 harus sudah rampung sepenuhnya. Untuk peluncuran selanjutnya ditargetkan roket SN10 akan mengudara pada akhir Februari 2021, namun ini masih dapat berubah-ubah karena jadwal pengujian bergerak sangat dinamis.
Elon Musk tampaknya enggan berkomentar lebih lanjut tentang peristiwa ini. Ini berbeda dari peluncuran sebelumnya Elon Musk tampak begitu antusias saat peluncuran SN8 pada Desember 2020 silam.
Sepertinya Musk tidak begitu senang, apalagi peluncuran sempat tertunda karena ada penangguhan dari FAA. Ini menambah rentetan masalah yang ia hadapi. Musk mengatakan akan hengkang dari Twitter untuk sementara waktu.
Komentar