Chang-e sukses kembali ke Bumi setelah mengambil sampel di Bulan
Setelah berhasil mengambil sampel di permukaan bulan, wahana Chang'e milik China berhasil menyelesaikan bagian akhir dari misi antariksa pengambilan spesimen yang pernah dilakukan Soviet 44 tahun silam.
para kru bergegas menuju titik pendaratan. Sumber : CGTN
Wahana antariksa Chang'e ke 5 sukses mendarat di Siziwang, sekitar bagian utara perbatasan China-Mongolia pada 17 Desember 2020 malam hari waktu setempat setelah sebelumnya mengitari Bulan selama kurang lebih 4 hari dan menempuh 9 hari tambahan untuk dapat pulang kembali ke Bumi.
Kru darat berhasil menemukan titik pendaratan. Sumber : CGTN
Para kru datang setelah 30 menit dengan menggunakan helikopter dan truk-truk pengangkut ke lokasi pendaratan. Dengan bantuan alat pencitraan suhu (thermal imaging) para kru tampak tidak kesulitan untuk menentukan titik pendaratan.
Misi ini merupakan misi terbaru yang mengulang kesuksesan misi antariksa Uni Soviet yang bernama nama Luna 24 pada tahun 1976. Berbeda dengan misi Luna yang dilakukan di area Mare Crisium ("Laut Krisis") yang terletak di cekungan Crisium di Bulan, sebelah timur laut Mare Tranquillitatis, Chang'e mendarat pada bagian Sisi dekat bulan di area Mons Rümker yang terletak di dekat sekitar kutub utara Bulan.
Tujuan misi ini adalah untuk meneliti kandungan tanah dan bebatuan regolith di areal pegunungan yang disinyalir memiliki kandungan yang sangat berbeda yaitu lebih muda sekitar 1 miliar tahun jika dibandingkan dengan wilayah lain di Bulan. Sampel yang dibawa ini akan membantu para peneliti untuk menentukan usia dan bagaimana sejarah terbentuknya Bulan pada jaman dahulu.
Ilmuwan-ilmuwan muda kru Chang'e 5 saat proses pendaratan. Sumber : CGTN
Dari serangkaian misi yang dilakukan Ascender, Lander, Orbiter dan yang terakhir Returner, misi ini adalah yang diklaim para ilmuwan di China sebagai misi yang paling "sulit dan menantang".
Sebelum menempuh perjalanan, wahana Chang'e mengitari Bulan untuk mendapatkan momentum perputaran orbital sehingga terdorong dengan kuat agar bahan bakar dapat mencukupi jarak tempuh yang ada.
Perjalanan pulang dari Bulan ke Bumi sendiri membutuhkan waktu sekitar 2 minggu. Disamping itu ilmuwan juga harus menghitung dengan presisi letak pendaratan yang telah ditentukan.
Saat memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan 11 kilometer per detik adalah momen yang sangat krusial karena gesekan dengan partikel udara menyebabkan suhu yang sangat tinggi pada komponen luar wahana Chang'e. Namun para ilmuwan telah mengantisipasi hal ini dengan membuat material yang dapat menahan panas sampai dengan ribuan derajat celcius.
Zhang Kezian, direktur China National Space Administration (CNSA)
Zhang Kezian selaku direktur utama China National Space Administration (CNSA) mengatakan Chang'e-5 adalah kesuksesan terbesar dalam sejarah antariksa China. China dengan proyek Chang'e sendiri membutuhkan waktu 10 tahun dalam pengembangan proyeknya kini terbayar sudah.
"Kami akan mengadakan penelitian mendalam dari proyek ini dan kami sangat terbuka bagi semua peneliti dan organisasi di seluruh dunia untuk mengadakan proyek penelitian bersama atas sampel yang telah didapat" -Zhang Kezian
Jangan lupa ikuti terus berita-berita seputar astronomi dan teknologi antariksa Chang'e di techsains.
Komentar