Tujuan Pembuatan Piringan Kelapa Sawit
Tujuan pembuatan piringan kelapa sawit adalah agar air dan unsur hara dari pemupukan dapat diserap dengan baik tanpa adanya persaingan oleh tanaman lain sehingga lebih efisien dan produktif.
Piringan Kelapa Sawit adalah ruang terbuka berbentuk lingkaran di sekitar pohon kelapa sawit dengan diameter 3-4 meter, atau jarak jari-jari 1,5 meter-2 meter
Pada luas piringan kelapa sawit yang luasnya 7 meter (jari-jari 1,5 meter) ini dilakukan pemeliharaan seperti menyiang rumput agar bebas dari tanaman liar dan dijaga agar selalu bersih.
Tujuan pembuatan piringan kelapa sawit adalah agar air dan unsur hara dari pemupukan dapat diserap dengan baik tanpa adanya persaingan oleh tanaman lain sehingga lebih efisien dan produktif.
Cara membersihkan piringan kelapa sawit dilakukan secara berkala dengan cara dicangkul, disabit atau diberikan herbisida dengan dosis yang tepat. Umumnya pemeliharaan dilakukan dua atau tiga bulan sekali, tergantung kondisi.
Alat Piringan Sawit
Pembersihan piringan kelapa sawit secara manual (non kimiawi) bisa menggunakan cangkul dan sabit, sedangkan untuk pemeliharaan secara kimiawi dengan herbisida bisa menggunakan alat penyemprot (hand sprayer)
Jika musim penghujan tanaman liar lebih cepat tumbuh sehingga pemeliharaan bisa dilakukan sebulan atau 2 minggu sekali.
Piringan Sawit yang Bagus
Penyemprotan Piringan Kelapa Sawit
Pada tanaman muda yang berumur kurang dari 2 tahun, pemeliharaan piringan tidak boleh dilakukan dengan herbisida, karena dikhawatirkan akan merusak pertumbuhan tanaman sawit.
Sebaiknya pemeliharaan dilakukan secara manual dengan peralatan cangkul atau sabit.
Racun untuk piringan sawit bisa menggunakan herbisida seperti Round-Up, Ally atau Scanner
Khususnya tanaman muda yang berusia dibawah 3 tahun tanaman kacangan bisa ditanami diluar piringan untuk mengurangi penguapan air pada musim kemarau.
Tanaman sawit membutuhkan cukup banyak air sehingga penggunaan tanaman kacangan terbukti dapat membantu menahan berkurangnya laju penguapan air.
Tanaman kacangan atau biasa disebut LCC (Legume Cover Crop) seperti Mucuna Braceata tidak disukai hewan ternak karena daunnya yang berasa asam. dan dapat mengalahkan gulma.
Tanaman kacangan dapat merambat dengan cepat sehingga mudah ditanam pada lahan kelapa sawit.
Namun perlu diperhatikan agar sulur tanaman kacangan yang masuk ke areal piringan sawit harus senantiasa dipangkas/disiangi agar tidak merambat ke batang kelapa sawit.
Disamping itu akar tanaman kacangan juga mampu menahan erosi ketika hujan turun sehingga tidak terjadi longsor.
Daun tanaman kacangan yang telah gugur dapat membantu menambah unsur hara pada tanah sehingga tanah tetap subur.
Komentar
Saptudis
17 September 2021 | 04:46:01Tkasih infonya